the first I meet you
because the little bottle
saat itu hujan turun begitu derasnya, di iringi dengan
menyambarnya kilat-kilat yang menyilaukan mata. Disebuah halte pemberhentian
aku terpaku sendiri menanti redanya hujan entah kapan. Menyadari telah lama
waktu yang telah aku habis kan rasa bosan mulai menghampiri, dalam hati berkata
“andai aku ada teman ngobrol,pasti gak bakalan bosan begini”.
Terkadang ada saja moment yang membuat hari-hari kita
menyebalkan. Bagaimana tidak menyebalkan,berjam jam termenung dihalte tanpa ada
siapa pun disana. Saat itu persaan yang aku rasakan campur aduk, karna hujan
yang begitu derasnya, ditambah lagi petir dan hanya ada aku disana.
Namun untuk membuang rasa jenuh,aku pun mengambil buku dari
dalam tas kuliahku. Kubuka lembar demi lembar, kubac kata demi kata. Lama-lama
rasa bosan aku hilang, malah sekarang lagi asyik dengan buku yang aku pegang
dengan kedua tangan ku.
Karna asyik membaca aku tidak menyadari bahwa ada seseorang
yang datang menghampiri halte tersebut. Tapi ketika aku sadar akan keberadaan
nya, aku tak pernah mengindahkannya, aku tetap asyik dengan buku yang sedang
aku baca.
Namun karna sudah lama duduk disana, aku merasa haus
sekarang. Tapi sialnya saat itu aku tidak membawa minum. Mau pergi beli dimana
toh lagi hujan lebat banget. Kuhentikan bacaan ku sejenak, kuperhatikan
sekeliling. Aku tertegun lama melihat kearah wanita yang berada disampingku.
Aku melihat dia sedang gelisah, entah gelisah perihal apa. Tapi
aku tidak berani untuk bertanya maupun menyapanya, karna wajah wanita itu cukup
menyeramkan.
Haus ini semakin lama semakin terasa. Tapi mau tidak mau tetap
harus ditahan. Suasana dihalte itu masih saja senyap dan dingin dengan hembusan
angin kencang. Namun aku dikejutkan dengan suara yang berasal dari wanita yang
ada disebelah ku ini. Entah apa itu yang terjatuh.
Ketika aku melihat ke asal suara, aku melihat sebotol kecil
minuman susu rasa coklat. Namun seperti nya dia tidak sadar kalau benda itu
jatuh. Aku mencoba membiarkannya namun karna berhubung dari tadi aku haus, ada
niat untuk mengambilnya toh dia juga gak tau kalau itu jatuh.
Tapi aku berfikir ulang, kalau hal itu aku lakukan maka itu
adalah perbuatan tercela. Ku raih botol kecil itu dan kuberikan kepadanya, “maaf
mbak, ini punya mbak nya tadi terjatuh”sapa ku kepadanya.
Namun dengan raut wajah yang cuek mengambil botol susu dan
mengucapkan terimakasih. Aku gak tau entah dia emang seperti itu entah karna
ada yang lagi difikirkannya makanya terlihat tidak focus begitu.
Hujan mulai reda, namun busway tujuan yang ku inginkan belum
terlihat muncul. Setelah menungu beberapa menit, busway tujuan rumah ku pun
terlihat, aku pun bergeges naik,ternyata wanita yang tadi disampingku pun ikut
naik ke busway yang sama.
Busway pun melaju dengan kecepatan sedang. Tidak lama
kemudian busway pun sampai dihalte transit, namun aku tidak turun karna busway
ini sampai ketujuan yang ku inginkan. Wanita yang duduk disebalah ku seperti
bergegas untuk turun, ternyata dia akan turun di halte transit ini. Namun ada
yang lebih mengejutkan, yaitu dia mengucapkan terimakasih dan memberikan
segelas botol susu kecil yang sejak tadi dia pegang, seraya berlalu dia berkata
“kita akan sering ketemu, senang bertemu dengan mu”. Aku hanya menganggukkan
kepala dan berkata iyaa.
Beberapa hari kemudian ketika aku lagi berjalan ke arah
fakultas, aku dikejutkan dengan klakson mobil dan itu ternyata wanita yang aku
jumpai di halte beberapa hari yang lalu, sambil membukakan pintu mobil dia
megajakku untuk barengan. Di dalam mobil pun kami berbicara banyak hal,
semenjak kejadian itu kami menjadi teman akrab, dan sering berbagi sebotol susu
kecil yang ternyata itu adalah sama-sama minuman kesukaan kami
0 komentar:
Posting Komentar