Searching...
Rabu, 19 Oktober 2016

The First I am Meet You Because the Little Bottle

14.45.00


the first I meet you because the little bottle
saat itu hujan turun begitu derasnya, di iringi dengan menyambarnya kilat-kilat yang menyilaukan mata. Disebuah halte pemberhentian aku terpaku sendiri menanti redanya hujan entah kapan. Menyadari telah lama waktu yang telah aku habis kan rasa bosan mulai menghampiri, dalam hati berkata “andai aku ada teman ngobrol,pasti gak bakalan bosan begini”.
Terkadang ada saja moment yang membuat hari-hari kita menyebalkan. Bagaimana tidak menyebalkan,berjam jam termenung dihalte tanpa ada siapa pun disana. Saat itu persaan yang aku rasakan campur aduk, karna hujan yang begitu derasnya, ditambah lagi petir dan hanya ada aku disana.
Namun untuk membuang rasa jenuh,aku pun mengambil buku dari dalam tas kuliahku. Kubuka lembar demi lembar, kubac kata demi kata. Lama-lama rasa bosan aku hilang, malah sekarang lagi asyik dengan buku yang aku pegang dengan kedua tangan ku.
Karna asyik membaca aku tidak menyadari bahwa ada seseorang yang datang menghampiri halte tersebut. Tapi ketika aku sadar akan keberadaan nya, aku tak pernah mengindahkannya, aku tetap asyik dengan buku yang sedang aku baca.
Namun karna sudah lama duduk disana, aku merasa haus sekarang. Tapi sialnya saat itu aku tidak membawa minum. Mau pergi beli dimana toh lagi hujan lebat banget. Kuhentikan bacaan ku sejenak, kuperhatikan sekeliling. Aku tertegun lama melihat kearah wanita yang berada disampingku.
Aku melihat dia sedang gelisah, entah gelisah perihal apa. Tapi aku tidak berani untuk bertanya maupun menyapanya, karna wajah wanita itu cukup menyeramkan.
Haus ini semakin lama semakin terasa. Tapi mau tidak mau tetap harus ditahan. Suasana dihalte itu masih saja senyap dan dingin dengan hembusan angin kencang. Namun aku dikejutkan dengan suara yang berasal dari wanita yang ada disebelah ku ini. Entah apa itu yang terjatuh.
Ketika aku melihat ke asal suara, aku melihat sebotol kecil minuman susu rasa coklat. Namun seperti nya dia tidak sadar kalau benda itu jatuh. Aku mencoba membiarkannya namun karna berhubung dari tadi aku haus, ada niat untuk mengambilnya toh dia juga gak tau kalau itu jatuh.
Tapi aku berfikir ulang, kalau hal itu aku lakukan maka itu adalah perbuatan tercela. Ku raih botol kecil itu dan kuberikan kepadanya, “maaf mbak, ini punya mbak nya tadi terjatuh”sapa ku kepadanya.
Namun dengan raut wajah yang cuek mengambil botol susu dan mengucapkan terimakasih. Aku gak tau entah dia emang seperti itu entah karna ada yang lagi difikirkannya makanya terlihat tidak focus begitu.
Hujan mulai reda, namun busway tujuan yang ku inginkan belum terlihat muncul. Setelah menungu beberapa menit, busway tujuan rumah ku pun terlihat, aku pun bergeges naik,ternyata wanita yang tadi disampingku pun ikut naik ke busway yang sama.
Busway pun melaju dengan kecepatan sedang. Tidak lama kemudian busway pun sampai dihalte transit, namun aku tidak turun karna busway ini sampai ketujuan yang ku inginkan. Wanita yang duduk disebalah ku seperti bergegas untuk turun, ternyata dia akan turun di halte transit ini. Namun ada yang lebih mengejutkan, yaitu dia mengucapkan terimakasih dan memberikan segelas botol susu kecil yang sejak tadi dia pegang, seraya berlalu dia berkata “kita akan sering ketemu, senang bertemu dengan mu”. Aku hanya menganggukkan kepala dan berkata iyaa.
Beberapa hari kemudian ketika aku lagi berjalan ke arah fakultas, aku dikejutkan dengan klakson mobil dan itu ternyata wanita yang aku jumpai di halte beberapa hari yang lalu, sambil membukakan pintu mobil dia megajakku untuk barengan. Di dalam mobil pun kami berbicara banyak hal, semenjak kejadian itu kami menjadi teman akrab, dan sering berbagi sebotol susu kecil yang ternyata itu adalah sama-sama minuman kesukaan kami

0 komentar:

Posting Komentar